Kabar Esemka kembali menjadi perbincangan netizen, hal ini terjadi karena Esemka tidak mengikuti pameran otomotif di Indonesia. Pameran otomotif seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) yang diselenggarakan Dyandra Promosindo menjadi ajang merek lokal untuk unjuk gigi. Terlihat pada pameran ini berbagai produk dalam negeri muncul dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya seperti motor listrik Gesits, kendaraan pedesaan atau AMMDes hingga mobi nasional asal Cimahi dengan merek FIN Komodo. Namun disaat produk lokal lain unjuk diri, Esemka tidak tampak memanfaatkan momen ini untuk lebih dikenal masyarakat.
Ketidakhadiran Esemka di pameran otomotif ini mengundang persepsi masyarakat mengenai eksistensi Esemka di Indonesia. Namun setelah peluncuran mobil Esemka oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, mobil Esemka ini sudah mulai digunakan oleh berbagai instansi.
Instansi yang menggunakan produk lokal ini adalah TNI Angkatan Udara. Telah diberitakan sebelumnya bahwa pihak INKOPAU memesan 35 unit Esemka yang akan dihibahkan ke TNI AU untuk mobilitas di Skadron Udara dan Skadron Teknik di sisi Udara, hangar, apron dan taxiway.
Adapun Satuan-satuan pada Lanud Atang Sendjaja yang menerima mobil Esemka tersebut yakni, Skadron Udara 6, Skadron Udara 8 dan Skatek 024. Komandan Skadron Udara 8 sebagai perwakilan dari Lanud ATS yg menerima kendaraan operasional tersebut.
Marsekal Yuyu Sutisna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara menyatakan bahwa pemilihan Esemka sebagai kendaraan dinasnya diharapkan bisa turut mendorong industri otomotif dalam negeri.
Untuk tahap pembelian 35 unit mobil Esemka tipe Bima diharapkan dapat mendukung kegiatan dinas dan operasional penerbangan serta berbagai keperluan dinas lainnya.
Penampakan Esemka Bima terlihat berbeda karena telah dilakukan modifikasi oleh pihak TNI AU. Esemka Bima ini dirancang akan berwarna kuning. Pada bagian atap mobil dilengkapi dengan lampu sirine berwarna oranye. Terlihat juga pada bagian bak belakang terdapat tulisan “Skadron Udara” disertai dengan profil line miring.
Selain di TNI AU, mobil Esemka Bima ini juga digunakan Pemerintah Kota Semarang. Mobil ini akan dimanfaatkan Pemerintah Kota Semarang sebagai Sarana Prasarana dari Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Perbedaannya dengan modifikasi TNI AU, pada Pemkot Semarang ini dimodifikasi dengan ditambah power steering serta tutup pada bagian bak terbukanya. . Selain itu mobil bermesin 1.300 CC itu juga dimodifikasi mendukung Bahan Bakar Gas (BBG).
Walikota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi mengungkapkan bahwa penggunaan mobil karya anak bangsa ini bertujuan untuk menumbuhkan minat tentang hebatnya kualitas karya anak bangsa.
“Ini sudah pasang converter gas bisa dikombinasi dengan Pertalite,”imbuhnya.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Hendrix Setyawan menjelaskan, dua mobil tersebut digunakan untuk membawa alat-alat yang digunakan untuk membersihkan halte Trans Semarang. Menurutnya dari hasil uji coba, Esemka sudah selayaknya mobil pada umumnya.
"Ini untuk sarpras, untuk bersihkan halte yang kotor, nanti keliling," kata Hendrix.
Beliau juga menambahkan bahwa harga mobil ini Rp 120 juta per unit.
"Di perubahan bisa 2 lagi, ini mesin oke, tarikan oke handling oke, kenyamanan juga oke," tambah Hendi.
Untuk sementara Pemkot Semarang baru menggunakan 2 mobil Esemka namun ada kemungkinan bertambah pada anggaran perubahan. Menurut Wali Kota banyak peluang untuk pemanfaatan mobil tersebut.
Sumber:
https://oto.detik.com/mobil/d-4897426/tak-ikut-pameran-esemka-sudah-dinikmati-berbagai-instansi