Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, menyebut otomotif jadi salah satu sektor industri yang paling efektif pertumbuhannya. Di ASEAN sendiri, peringkat industri otomotif Indonesia masih di bawah Thailand. Beliau juga menyatakan bahwa Thailand menjadi saingan terdekat pada pasar otomotif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018 mencapai 5,27%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan mobil tahun 2018.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan selama ini perkembangan industri roda empat dalam negeri mengikuti tren capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami pasang-surut.

Kukuh juga menyampaikan bahwa perkembangan industri roda empat atau mobil di dalam negeri pernah mencapai puncaknya pada tahun 2013 karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

Sumber: https://www.indonesia-investments.com

 

Pasang Surut Penjualan Mobil

Sumber:  https://www.indonesia-investments.com

"Di tahun 2017 akhirnya berhasil menjual sejumlah 1,079 juta sementara produksinya sekitar 1,2 juta. Dimana sebagian lagi di ekspor. Dan presiden juga berharap agar ekspornya ditingkatkan," jelas Kukuh.

Kukuh juga mengatakan, dengan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang mencapai 5,27% ini diharapkan penjualan mobil bisa kembali meningkat. Sebab, hingga semester II ini, penjualan mobil juga telah mengalami peningkatan sebesar 3,8% dibanding periode yang sama tahun 2017.

Namun, dalam hal ukuran pasar, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN, menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat.

Saat ini pemimpin pasar di industri mobil Indonesia adalah Toyota (Avanza), didistribusikan oleh Astra International (salah satu konglomerat paling terdiversifikasi di Indonesia yang mengontrol sekitar 50% dari pasar penjualan mobil negara ini), diikuti oleh Daihatsu (juga didistribusikan oleh Astra International) dan Honda.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk mengubah Indonesia menjadi pusat produksi global untuk manufaktur mobil dan ingin melihat produsen-produsen mobil yang besar untuk mendirikan pabrik-pabrik di Indonesia karena negara ini bertekad untuk menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN. Dalam jangka panjang, Pemerintah ingin mengubah Indonesia menjadi sebuah negara pemanufaktur mobil yang independen yang memproduksi unit-unit mobil yang seluruh komponennya di manufaktur di Indonesia.

Diharapkan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan penjualan mobil dan menjadi pemimpin pasar industri.